Bagi SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta, bersaing dalam kompetisi pidato berBahasa Inggris masihmenjadi kendala dikarenakan kesiapan siswa yang kurang. Program pengabdian ini berusahamemberikan solusi awal dengan mengadakan pelatihan pidato Bahasa Inggris. Dalam kurun waktu limaminggu dengan lima kali pertemuan, pelatihan diadakan dengan metode pendampingan dan berpusatpada latihan siswa. Pendampingan dibantu oleh lima mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa InggrisUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dua puluh siswa mengikuti pelatihan, dan dibagi menjadilima kelompok yang masing-masing didampingi satu mahasiswa. Dosen memberi materi dan umpan balikterhadap praktik siswa, serta mengawasi jalannya pendampingan. Dalam lima pertemuan, siswa belajardan mempraktikkan pelafalan naskah pidato, artikulasi, dan bahasa tubuh yang dibutuhkan dalamberpidato. Mereka juga melakukan praktik pidato di depan kelas di pertemuan keempat dan berkompetisipidato sesama peserta pelatihan di hari kelima. Hasil yang tercapai adalah bahwa siswa terlihat lebihpercaya diri dan termotivasi untuk belajar berpidato yang juga terlihat dari hasil evaluasi melalui angketyang mereka isi. Namun dapat disimpulkan bahwa pelatihan lima minggu ini belum maksimal dalammeningkatkan kemampuan berbahasa maupun berpidato. Implikasi yang dapat ditarik adalah perlunyapelatihan yang lebih intensif, dalam waktu yang lebih panjang, dan dengan atmosfer yang lebihmenyenangkan masih perlu dikembangkan.